Selama 6 minggu kemarin saya mengikuti Annie’s Project : Program pendidikan dasar yang di khususkan untuk wanita yang berkecimpung di dunia pertanian dan peternakan, baik itu Bu Tani aseli atau Istrinya Pak Tani. Biaya untuk mengikuti kelas sebesar $225.00/orang tapi karena kali ini ada pihak baik hati yang memberi donasi maka hanya membayar $75.00/orang. Kelasnya seminggu sekali selama 3jam dalam setiap pertemuan, dengan peserta sebanyak 20 0rang ( 20 peserta jumlah maximum agar tidak terlalu penuh dan konsentrasi belajarnya full) pesertanya dari wanita muda sebaya saya ( cieh saya masi muda) sampai dengan usia sekitar 60 tahunan yang kali ini semuanya adalah istri petani dan yang pasti saya orang Indonesia satu-satunya dikelas.
Selingan sedikit out of topic : Saya seneng banget berkat bikin blog, saya bisa berkenalan dengan orang Indonesia lainnya yang juga menikah dengan Pak tani di Amerika dan mereka tinggal di Indiana, OMG saya dulu kira saya orang Indonesia satu-satunya yang tinggal di farm tapi ternyata ada teman Indonesia yang lebih dulu terjerumus daripada saya.
Yang pastinya Pendahuluan dan perkenalan serta apa sih Annie’s Project.
Annie’s Project didirikan untuk mengenang seorang wanita bernama Annete ( Kohlhagen ) Fleck atau yang dikenal dengan nama Annie, Annie hidup dikota kecil dan menikah dengan seorang petani, selama hidup Annie menghabiskan waktunya jatuh bangun untuk belajar bagaimana menjadi seorang istri dan bisnis partner yang baik bagi suaminya. Mengakhiri kisah hidupnya pada usia 75tahun Annie dikenal sebagai petani sukses yang memberikan banyak kontribusi pada komunitasnya.
Bahan yang diajarkan di kelas :
Komunikasi Keluarga dan Goal Setting
Estate Planning
Basic Marketing, Marketing Plan, Marketing Strategy
Dokumen Perbankan bagi Petani
Financial : Balance dan Income Statement
Asuransi Pertanian dan peternakan
Meminimalisasikan Resiko
Hidangan sehat bagi keluarga (Healthy Eating)
Management perumputan dan penggembalaan ( Kedengarannya lucu ya )
Program pembukuan khusus pertanian
Dan kelas : Long Term care & Asuransi Jiwa, Tanah dan kita, Farm Service Agency (Pinjaman bagi Petani), ketiga kelas ini saya tidak ikut karena saya mengikuti acara pertanian lainnya di San Antonio.
Saya belum pernah belajar dalam kelas resmi mengenai apa itu pertanian dan peternakan dan pastinya saya banyak belajar dari kelas ini, yang saya kira dari judulnya bakalan gampang : Basic Marketing, Marketing Plan dan Marketing Strategy ehh ternyata susah juga berhubungan dengan angka-angka ( angka dan saya nggak berteman akrab) dan Ohlala jadi petani harus ngerti Balance sheet dan Income statement, padahal ini alasan saya lebih memilih bidang Management daripada Akuntansi pas kuliah.
Setiap pulang kelas saya selalu mendapatkan hal yang baru dan serasa mumet karena waktu untuk mempelajarinya terlalu singkat hanya 1jam dengan bahan yang berjubel banyaknya pada setiap bahan dan setiap minggu selalu ada PR baru yang banyakk sampe-sampe untuk beberapa PR saya minta bantuan pak tani untuk ngerjain.
Kelas yang sangat menarik buat saya :
Goal Setting : Saya sudah sering mendapatkan bahan Goal setting pada kerjaan saya sebelumnya di Perusahaan Asuransi bahkan tiap tahun selalu buat goal setting, tapi disini saya belajar hal yang berbeda gimana goal setting untuk keluarga dan pertanian. Apa target pribadi sebagai seorang wanita, apa target keluarga anda dan target bisnis anda.
Estate Planning : Ini yang membuat berdecak kagum, kenapa? Selaku mantan agen Asuransi saya cukup mengenal Estate Planning itu apa, dan belum banyak orang dan bahkan sekelas pengusaha yang peduli mengenai Estate Planning di Indonesia. Tapi disini Petani biasa dari muda sudah diajarkan Estate Planning tingkat advance punya, seperti Perencanaan Transisi, Asset untuk tiga generasi dan Pendistribusian asset/ warisan.
Dikelas terakhir seorang wanita paruh baya membawa sebuah majalah dan bilang kesaya ” Ini kamu kan?? saya baca ini dan suka banget!” , lalu dia memberikan majalahnya ke Guru kami dan didepan peserta lainnya bu Guru berkata ” Hai dikelas kita ada selebriti “, lalu saya diminta sharing kok bisa jadi bintang iklan dan bagaimana kok bisa dari Jakarta sampai terdampar dikota kecil Ethan. duh jadi bikin saya blushing diminta sharing begitu.
Yay setelah 6 minggu pertemuan dan banyaknya PR akhirnya saya lulus kelas dasar ini, nah nanti akan ada kelas lanjutan yang pastinya tambah bikin mumet tapi saya belum tahu kapan akan ikut lagi, karena yang terdekat kelas lanjutannya itu di kota lain yang harus menyetir -+ 3jam dari rumah saya kejauhan euy, tunggu kelas lanjutan yang dekat saja.
Ada teman-teman yang pernah ikut kelas khusus? kelas kecantikan, menjahit, memasak atau lainnya? berbagi cerita yuks di kolam komentar 🙂 Bila teman-teman Farmer di Indonesia membaca sharing saya ini, saya terbuka untuk sharing dan berbagi informasi mengenai pertanian.
Salam,
Sari si bu Tani
Norway pavilion is designed to look like a Norwegian village. I love the atmosphere ; complex yet beautiful, and architecturally...
wah asyik ay bisa nambah ilmu
Iya Hastira, makasih ya 😉
Seandanya Sarjana Pertanian kita semangat belajar nya seperti Mba Sari ya^^ kayaknya program penyuluhan kayak gini harus makin aktif dilakukan untuk Petani kita ya Mba, soalnya rezeki kan dari Tuhan tapi kalau sumber daya seperti makanan butuh perjuangan, kita harus menghargainya, suka sedih kalau orang makan di Cafe gak diabisin hehe tfs Mba
Bener San, aku kalau makan selalu usaha kan dihabisin semua, ngga Mau banget buang2 makanan proses jadi makanan penuh perjuangan 😉
Sari, ini kelas yang bagus banget.., lebih ke pemasaran hasil pertanian ya..
belum pernah deh ikut kelas seperti ini selain yang memang untuk profesiku,
kemarin ini sempat dapat info ada kursus buat belajar hidroponik,
udah tertarik pengen ikut, tapi belum ada kelas weekend
Iya pemasarannya seabrek juga basic untuk berbisnis pertanian itu juga mesti tau cara menangani financial deh, makanya petani muda udah diajarin mikirin tiga generasi, lah aku mikirin diri sendiri aja Belum pinter Mau mikirin 3 generasi modar deh, tapi bagusnya disitu 😉
aku lom pernah ikut les kaya gini. Kalau diseriusin manfaatnya ke depan bagus ya sar. sukses ya
Makasih Len, iya aku bu tani “diwajibkan” untuk ikut ini biar pila pikirnya disamain ma si Pak tani jadi mendukung bisnisnya bukan malah gerecokin hehehe
Mba, hidupmu kok ya menyenangkan banget sih disana.. as Bu Tani newbie yang udah jadi bintang iklan majalah pula hihi..
Seru ya Mba mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya nggak terpikirkan sama diri sendiri, apalagi kalo kitanya enjoy. Jadi ilmunya nambah terus deh..
Semoga Mba dan keluarga disana sukses terus bertaninya ya. Aamiin :’)
Hahaha cie bu Tani newbie jadi bintang iklan 😜 iya lagi semangat 45 selalu dsini banyak banget Hal baru nya. Aminn sukses selalu juga buat kamu ya Nov 🙏
seru ya mbak, heheh, sellau menanti episode pertanian disana deh. keren2 bangett
kalau ak pernah ikut workshop menjahit mbak, sehari doang trus setelah beberapa minggu nyoba mesin jahit lagi malah stress karena banyak ga ngertinya, akhirnya browsing2 sekarang mayan lancar buat bikin celana.. hihi
Wew yang ditunggu diposting juga 😁 kereen
Jadi pengen ikut pelatihan serupa di sini mbak, tapi kayaknya bahan ajarnya gak se expert disono sih 😅 semoga sukses jadi “bu tani” ya mbak, ditunggu terus postingannya, jangan lupa posting si sapi hihihi
Aminn, makasih Ibnu selalu membaca ya 🙂 soon tulisan tentang anak sapi ya 😉
waah seru ya ada kursus pertanian.
aku pernah tanya2 sih khusus utk training tanaman hidroponik gt
tapi memang harus sekalian beli paket sarana dan prasarana tanamannya juga
Iya Mbak Ophi, kursusnya dikhusukan buat bu Tani dan aku jadi belajar banyak 🙂
Seru kayanya kursus hidroponik juga ya 🙂
seruu yaaaa btw post mu ini inspiratif deh mba, aku mau coba bikin beginian ah di desa binaan secara banyak bu tani disitu hehehe
Iya Agi, boleh di coba deh, selain fun sangat bermanfaat banget buat bu Tani pemula seperti aku ini 😉
Wow.. they even provide the certificate. USA certainly takes farming seriously. Hihihi.. I bet you had so much fun, Sar.
Btw, girl! What you do with your hair, kok bisa hitam panjang berkilau gitu?? I love it!
*salah fokus hehee..
It was fun and educated. Aww Wulan aku jadi GR, cuma pake shampoo kok 🤗😳
Salam kenal Mbak Sari. Saya dan suami baru mulai usaha pertanian nih. Kayaknya bakalan sering main ke blog ini deh buat tau perkembangan pertanian di negara maju. Pemberdayaan peremouannya kece bgt yaaa..
Hai Ardiba, Salam kenal.. wah senangnya akhirnya Ada yang bergelut dengan usaha pertanian main ke blog aku 🙂 nanti aku Mau baca2 ttg pertanian di blog kamu juga ya, siapa tau bisa bertukar informasi kita 😉
Hi mb Sari, salam kenal. Seneng bgt baca tulisanmu, ringan. Klo kursus khusus yg ak ikuti ikut clas conversation di EF, krn seminggu sekali ya..terasa kurang improve nya. Btw yg buat ak penasaran, dg pertanian disana kan lahan ya luas berhektar2, nah klo nyangkul pake mesin kan? Ada g ya mb, mesin itu di indonesia, krn aku ada wacana ingin mengembangkan pertanian di desaku, sedangkan cari orang muda untuk mencangkul sangat sulit.
Hi Vita, salam kenal juga ya.
Wah senang aku dengarnya kamu mau mengembangkan pertanian di desamu.
Kalau disini untuk pertanian rata-rata menggunakan mesin dan traktor. Kebetulan untuk kita tidak mengenal mencangkul kalau untuk pertanian tapi kalau saya gardening baru pakai cangkul gitu.
Saya kurang tau di Indonesia ada atau tidak boleh kamu lihat di website John Deere (kita pakai John Deere untuk alat dan mesin tani). Semoga terjawab ya 🙂
suka sedih denger komen kok calonnya petani huhu
knp ya kak klo disini underestimate bgt sm petani… tolong kak kuatkan saya biar ga nyesel dia itu pilihan saya hehe
Hi Yay, pokoknya EGP aja orang kan cuma bisa komentar 😉 Kalau saya bangga loh jadi bu Tani 😁
Hai, Kak Sari.
It’s me again. Hbs baca2 tulisan Kk. Bc judul tulisan ini, jd keinget film Laura Ingalls 😀
Love your stories!
Iya nih Nancy banyak yang bilang film Laura Ingalls tapi aku nya sendiri belum nonton, PR untuk cari tau 🙂
Terima kasih atas informasinya